Puisi "Zaman Edan"

Social Media :

Tema Puisi : Indonesia

Judul Puisi : Zaman Edan.

Kita tak bisa mengubah masa lalu, kita hanya bisa mempersiapkan masa depan yang cerah.

Zaman Edan

Oleh : Iluh Putri

Lalu lalang kian ramai memenuhi kota yang amat sumpek

Derai jatuh kian terkikis di ibu kota yang bengis

Jikalau sampai sesepuh lihat

Tercengang hati, mata terbelalak, mulut ternganga melihat zaman edan ini!


Keadilan semakin memudar disaat janji semakin ditebar

Heran saya pada negeri

Hidup ruwet kian teruk

Apalah daya kami yang hanya rakyat jelata

Mengais rezeki di bawah terik di tengah kota yang amat pelik


Seraya melihat keangkuhan diri kian mencuat pada sang insan

Akankah asa pada negeri yang sentosa bisa terwujud?

Melihat zaman yang dipenuhi akan keganduhan diri

Lingkar ego masing-masing yang kelak merusak citra bangsa


Edan!

Mungkin gundah yang di rasa para pemuda juang melihat generasinya

Kian lantang mempertontonkan anarkisme 

Kian berani unjuk kepandiran

Kian hari rasa malu semakin memudar hanya untuk ketenaran jagat maya


Disisi lain!

Pasak kunci terduduk manis dikursi yang empuk

Tak peduli akan keluh kesah kami

Kekhawatiran pada negeri yang terombang-ambing

Apakah masih bisa disebut sebagai wakil rakyat?

Disaat curahan hati kami dibawah terik tak di gubris


Zaman berganti kian modern

Gedung pencakar kian menjulang tinggi

Hutan rimbun terkikis untuk para penghuni negeri

Mengorbankan sebidang tanah yang amat gembur 

Yang dulunya dihuni para makhluk mungil


Sementara itu,

Korporat naik lambung uang bergelimang

Raub untung sampai buntung

Hingga melarat di negeri sendiri

Hanya cuan yang dipikir sampai rakyat getir

Menangisi nasib yang tak kunjung mujur


Bagaimana cara anak muda menjadi generasi pengakal?

Disaat acara tak bermutu dilakonkan

Hanya untuk mengejar rating dan sensasi

Apakah perlu kami petisi?!


Akal yang semakin dangkal

Membuat perubahan semakin perlu di semaikan

Agar kelak ke-edanan ini sayup 

Dari bangsa yang penuh kemelut


Indonesiaku yang masyur

Amat kaya budaya dan sumberdayamu

Banyak harap terpancar di negeri ini untuk menjadi bangsa yang elok nan permai

Berakal dan bertindak nasionalis

Untuk negeri yang tetap kukuh dari terpaan zaman yang edan ini.


Makna Puisi :

        Dalam puisi ini mengandung makna tentang perubahan zaman yang mengikuti arus globalisasi, semakin mengarah negatif dan mengancam kepribadian bangsa Indonesia. Jumlah populasi manusia yang semakin meningkat setiap tahunnya membuat alih fungsi lahan hutan menjadi tempat tinggal penduduk semakin digencarkan yang juga akan berdampak pada persaingan baik itu dalam dunia pekerjaan dan lainnya. Untuk bisa bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan sehari-hari manusia harus bisa bersaing dengan kompetitor lain dalam segala hal. Khususnya untuk daerah perkotaan yang menjadi tempat mengadu nasib para warga Indonesia dengan harapan bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dan mendapatkan kesuksessan di kota besar. Kehidupan kota yang begitu berat dengan ketimpangan kehidupan yang sangat terlihat nyata menjadi gambaran bahwa Indonesia masih berbenah dalam hal mensejahterakan rakyatnya. Zaman yang terus berkembang menjadikan kehidupan manusia lebih mudah dengan bantuan teknologi yang semakin canggih. Kendati demikian, adab dan perilaku manusia semakin tidak terkontrol karena semakin mudahnya akses internet yang membuat hoax dan hal-hal yang negatif dapat dengan mudah menyebar luas.

          Para pahlawan perjuangan dengan pengorbanan darah untuk dapat meraih kemerdekaan bangsa yang kita cintai ini, mungkin saja akan bersedih melihat negeri yang diperjuangkan dengan bertaruhkan nyawa semakin runyam. Keadilan dinegeri adalah sesuatu yang sangat berharga, karena untuk mendapatkan keadilan saja kita perlu untuk memperjuangkannya dari para kaum-kaum perampas yang bermain dibelakangnya. Disaat para pejabat menebar janji manisnya untuk kesejahteraan rakyat, namun kenyataan yang diperoleh tidak semanis yang didapatkan. Untuk rakyat biasa yang notabenenya adalah kaum menengah kebawah pasti akan kesulitan untuk mendapatkan keadilan dinegerinya sendiri dan akan cenderung kalah dari kaum-kaum elit dengan harta yang bergelimang. Keegoisan dari dalam diri manusia semakin meningkat disaat ia dihadapkan dengan yang namanya harta terkhususnya uang. Uang menjadi boomerang bagi siapa saja yang sudah kalap mata dan mengabaikan hak-hak yang sebenarnya dimiliki oleh orang lain. Kemakmuran dan kesejahteraan masih menjadi mimpi yang idam-idamkan oleh rakyat Indonesia. 

              Tidak hanya pada persoalan ego yang seringkali membuat manusia menjadi serakah, adapula media massa yang juga menjadi ancaman bagi integritas dan citra bangsa Indonesia. Dengan perkembangan zaman yang membawa kemutakhiran teknologi yang semakin cangggih membuat informasi dengan mudahnya tersebar. Tidak hanya dampak positif yang diberikan dari kemudahan penyebaran informasi melalui media massa, namun adapula dampak negatifnya. Berita-berita yang seringkali berselewengan di internet tidak semuanya 100% benar. Ada saja oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang menyebarkan berita bohong atau hoax ditengah masyarakat yang seringkali meresahkan. Tidak hanya itu, tontonan untuk anak-anak terkhususnya dari media televisi yang seharusnya memberikan edukasi yang bermanfaat kini semakin berkurang. Selain televisi, media sosial juga ikut andil dalam penyebaran hoax dan tersebarnya konten yang tidak mendidik. 

            Pemerintah seharusnya peduli akan situasi yang semakin genting seperti ini dan tidak seharusnya para wakil rakyat yang seharusnya dapat menampung aspirasi rakyatnya malahan berdalih diri dan lepas tangan akan tanggung jawab yang sudah dilimpahkan. Pemerintah harus dapat mencari solusi untuk masalah yang terjadi, terkhususnya pembukaan lahan untuk dijadikan hunian penduduk. Mengingat setiap tahunnya jumlah hutan di Indonesia semakin berkurang jumlahnya yang tentu saja sangat berdampak pada keseimbangan ekosistem kedepannya. Makhluk hidup yang dulunya tinggal dengan tentram di hutan maupun habitat alam lainnya tiba-tiba diusik oleh kedatangan manusia untuk mengambil rumah mereka. Sungguh sedih memang melihat para hewan dan binatang harus kehilangan tempat tinggal mereka. Selain itu, flora indonesia yang kebanyakan berkhasiat untuk kesehatan juga mau tidak mau harus digusur dan lenyap dari habitatnya. Para kaum elit dan investor biasanya menjadi dalang dalam kekacauan ini, karena ketamakan mereka untuk meraub untung dari sumberdaya alam yang ada. Tentu saja perbuatan tersebut akan sangat merugikan negara dan rakyat kecil yang hidupnya serba kekurangan. Banyak harapan untuk negeriku tercinta "Indonesia"  agar kelak kedepannya dapat terus bertahan dalam arus globalisasi ini dan keadilan serta kesejahteraan rakyat dapat ditegakkan dengan sempurna untuk kemakmuran bangsa Indonesia.


Copyright © 2023  by Iluh Putri

All Rights Reserved

________________________________________________

Komentar

🎀 Postingan Populer Dari Blog Ini :

Puisi "Rantau"

Puisi "Padamu Rimbawan"

50 Pantun

Puisi "Lakon Diriku"

Puisi "Ketimpangan Pendidikan"

Puisi "Apa Arti Perjuangan"

Puisi "Ketika Alam Bersorak"

Puisi "Gelora Mahasiswa"